kerak teur
BPN RAMADAN 2023

Berbuka Puasa dengan Kerak Telor

Sejak beberapa tahun lalu pengen nyobain makan kerak telor. Tapi, maunya makan yang benar-benar dibuat oleh orang Betawi asli. Jadi, waktu ke Jakarta kemarin sempat nyari makanan ini.

Namun, karena kegiatan  seminar dan workshop di hotel cukup padat jadi hampir tidak ada waktu untuk keluar menjelajahi Ibu Kota Negara Indonesia ini. Kegiatan yang saya ikuti ini berlangsung selama tiga hari  dari pagi sampai malam lalu kemudian istirahat sama sekalitidak ada jeda untuk keluar hotel.

Malam hari menjelang tidur hanya bisa bermimpi bisa makan kerak telor. Mungkin bisa kali ya pesan online tapi kalau sudah malam seperti ini saya pikir mungkin tidak ada yang jual.

Misi untuk makan kerak telor ini adalah misi tersembunyi saya selain mengikuti workshop ini. hehehehe. Sebelum tidur saya selalu memvisualisasikan makan kerak telor langsung di depan gerobaknya dan menyaksikan proses pembuatannya.

Tapi apa daya, hari terakhir kegiatan ini berlangsung belum ada tanda-tanda kalau bakalan makan kerak telor. Di hari ketiga ini acara lebih cepat selesai dari jadwal yang ada. Setelah makan siang kami pun check out hotel bersama teman-teman baru yang saya kenal tiga hari yang lalu.

Kami dari berbagai daerah dan provinsi yang berbeda. Sebelum, berpisah kami hendak jalan-jalan ke beberapa tempat karena jadwal pesawat kami masih lama. Setelah dari Kota Tua destinasi terakhir kami adalah Monas.

Baca Juga : Motor Sulit Dinyalakan Ternyata Ini Penyebabnya

Di Monas inilah saya menemukan kerak telor yang dibuat oleh abang-abang. Saya sempat berdiri didepanya dan baru saja mau memesan tapi teman saya menarik tanganku untuk segera beranjak pergi karena hari sudah sore.

Lalu, kami pun berpisah menuju ke kota kami masing-masing. Dalam perjalanan ke bandara, di atas pesawat, sampai di Makassar bayangan kerak telor itu masih terlihat jelas dalam ingatan.

***

Ramadan kali ini saya menyempatkan waktu berkeliling di pasar Ramadan dekat kampus. Banyak jenis makanan yang dijual disana, tapi di sudut jalan itu ada yang menarik perhatian saya.

Gerobak yang mirip dengan yang ada di Monas kemarin.  Yes, kerak telor. Yeay, akhirnya ketemu lagi dengan kerak telor. Kali ini saya harus mencobanya.

Menu buka puasa kali ini adalah Kerak Telor. Jajanan tradisional dari Betawi sangat menarik perhatianku. Mulai dari cara membuatnya dan rasanya yang membuat saya sangat excited.

Salah satu yang menjadi ciri khas  dari kerak telor ini adalah cara memasaknya. Kerak telor yang dimasak di atas arang ini ketika adonan telurnya sudah setengah matang, wajan itu dibalik ke arah arang.

Aroma khas dari arang ini menciptakan bau yang khas akan menggugah selera bagi siapa saja yang menciumnya. Unik kan? Apa gak tumpah ya? Tentu saja tidak karena abang penjual kerak telor ini tentu sudah berpengalaman dan punya teknik teknik tertentu untuk memasaknya.

Setelah puas melihat proses pembuatan kerak telor ini, saya lalu pulang kerumah dan menyajikan kerak telor ini di sebuah piring cantik. Setelah azan magrib berkumandangkan, saya kemudian meneguk segelas air dan sebiji kurma.

Selanjutnya menikmati kerak telor yang saya beli di pasar Ramadan dekat kampus tadi dan rasanya. Uhmmm……. Enak guys!

Baca Juga : Kegiatan Menyambut Bulan Ramadan

Jadi, perpaduan antara ketan dan telor, serta ebi ini enak banaget dilidahku. Kerak telor ini tidak terlalu kering dan keras seperti yang diceritakan temanku tapi agak lunak dan tetap enak.

Ini tu rasanya seperti makan nasi pake telor tambah ebi sedikit dan ada rasa serundengnya juga. Meskipun porsinya tidak terlalu banyak menurut teman saya tapi seporsi cukup mengenyangkan bagi perut saya, mungkin kerak telor bisa jadi panganan untuk diet juga kali ya heheheh

Setelah menikmati kerak telor ini dan rasanya nagih, besok saya mau beli lagi. hehehehe

Berasal dari kota manakah kerak telor?

Di bagian awal tulisan ini saya telah menyebutkan bahwa kerak telor ini berasal dari Betawi. Menurut sumber viva.co.id katanya makanan ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Wah udah lama banget dong ya berarti.

Nah, dulu jajanan ini banyak dijual di sekitar Monas. Jadi, wajar aja kemarin pertama kali bertemu dengan kerak telor itu di sekiatar Monas. Ini sudah ada sejak tahun 1970an loh. Nah, teman-teman udah pada lahir belum tahun segitu? Kalo saya sih belum ya hehehehe.

Siapa pembuat kerak telor?

Kerak telor ini pertama kali diciptakan oleh masyarakat Betawai yang awalnya hanya coba-coba karena ketersedian kelapa pada saat itu cukup melimpah jadi mereka mencoba berbagai panganan dengan mencampur berbagai jenis bahan makanan.

Ada sumber lain yang menyatakan bahwa kerak telor ini tercipta karena ada tantangan dari orang Belanda untuk masyarakat Jakarta dengan membuat panganan sehat. Maka dari itu, masyarakat betawi yang ahli dalam bidang masak-memasak  mencoba memadukan ketan, telur dan rempah-rempah kahs Indonesia. Lalu, kemudian lahirlah si kerak telor ini.

Meski sudah ada sejak jaman dahulu, kerak telor ini seolah tak lekang oleh waktu. Dia masih tetap eksis sampai sekarangbahkan sering hadir di acara-acara penting masyarakat Betawi.

Resep membuat kerak telor

Kerak telor yang dibanderol dengan harga Rp. 20.000 sampai Rp. 30.000 ini di buta dari bahan-bahan yang sederhana.

Menurut hasil pengamatan di lapangan melihat abang penjual kerak telor dan membaca referensi resep kerak telor, maka inilah resep kerak telor dari Kompas.com dan hasil pengamatan saya.

Dalam membuat kerak telor beberapa bahan dan alat dibutuhkan tentunya;

Alat memuat Kerak Telor

  1. Anglo tungku yang terbuat dari terakota
  2. Wajan penggorengan
  3. Sodek

Bahan-bahan

Bahan Kerak Telor

  1. 50 gram beras ketan putih
  2. 2 butr telur bebek
  3. 2 buah cabai rawit (iris halus)

Bumbu Taburan

  1. 2 sendok makan bawang goreng
  2. 2 sendok makan serundeng
  3. 1 sendok the garam
  4. ½ sendok teh lada bubuk
  5. ½ sendok the gula pasir
  6. 2 sendok makan ebi bubuk

 Cara membuat kerak telor

  1. Berasa ketan putih di cuci bersih kemudian direndam selama kurang lebih 2 jam.
  2. Setelah itu panaskan penggorengan lalu masukkan beras ketan putih yang direndam air tadi sebanyak satu sendok sayur. Kemudian tutup dan masak sekitar 2-3 menit.
  3. Setelah itu buka tutup wajan dan masukkan 1 butir telur dan satu cabai rawit yang sudah diiris secara merata. Tutup kembali dan masak hingga wangi.
  4. Setelah wangi, kemudian balik penggorengan kerak telor kea rah arang. Jadi, kerak telor ini sedikit menyenuh bara api.
  5. Lalu, balik kembali dan angkat serta taburkan bumubu taburan kemudian sajikan dan siap dinikmati.

 Nah, seperti itulah saya kisah saya berbuka bersama kerak telor ini. Bagaimana dengan kisah kalian? Apakah ada yang punya kisah sama atau ada yang mau coba recook resep di atas? Sharing pengalaman kalian dikolom komentar ya. Terimakasih dan selamat berpuasa semuanya.

Sumber viva.co.id

Senibudayabetawi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayo mau ngapain???
Exit mobile version