phd jurney
My Story

I have a dream

Makassar, Maret 2013

Lantai 3 Gedung AD Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

“Perasaan hari ini ada teman kita deh yang ulang tahun tapi saya lupa siapa ya?”tanya sahabatku

“Heh itu saya yang ulang tahun” kataku menggerutu

“Astagfirullah ternyata dirimu waaahhh selamat ya”

Kami pun tertawa bersama sambil melanjutkan mengerjakan tugas presentasi siang nanti setelah istirahat. Yah, mahasiswa semester dua program magister ini diwarnai dengan tugas yang hampir ada ditiap minggunya.

Baca artikel dan tugas presentasi seperti menjadi makanan sehari-hari kami. Siap atau tidak, selesai atau tidak semuanya harus dikumpulkan dan dipresentasikan pada waktunya. Bahkan terkadang kami pun tak sempat untuk sarapan. Bahkan waktu istirahat untuk makan siang saja begitu singkat.

Kami yang tengah sibuk mengerjakan tugas karena dosen kami pagi ini tidak datang jadi kami menggunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas lainnya.

Tiba-tiba teman kami muncul di balik pintu.

“Guys, di atas ada promosi doctor” katanya

Kami semua pun saling berpandangan, tanpa berkata apapun kami bergerak menuju ke lantai 5. Kami sudah tahu kebiasaan dari beberapa teman sekelas kami. Acara promosi doktor adalah ajang bagi kami untuk numpang makan siang hehehe.

Kami kuliah hanya dua hari yaitu hari Rabu dan Kamis. Nah, di dua hari itu adalah jadwal ujian promosi. Jadi setiap hari itu kami sering mendengarkan suara tabuhan gendang dari lantai 5 yang merupakan penanda dimulai dan diakhirinya ujian promose doktor yang ada dikampus kami.

Acara ujian promosi doktor biasanya berlangsung sampai siang hari dan setelah ujian itu para undangan yang hadir di persiapkan menikmati prasmanan yang telah tersaji dengan baik oleh pihak catering.

Namun, sebelumnya kami mengikuti acara ujian promosi doktor terlebih dahulu selama kurang lebih 2 jam. Dilantai 5 tersebut memang dikhususkan untuk aula ujian promosi atau seminar dalam skala besar karena ruangannya sangat luas.

Jika lantai bawah tidak memenuhi maka para tamu undangan disilahkan untuk mengambil tempat di atas lantai dua aula ini.

Kami yang tidak kebagian tempat di lantai 1 terpaksa harus menikmati ujian promosi doktor ini di lantai 2. Kami menyaksikan dari atas promovenda sedang mempertahankan disertasinya di depan para penguji baik internal maupun external.

Promovenda berdiri di atas podium yang sudah disiapkan. Dari atas sini saya sangat kagum dengan cara presentasi promovenda hari itu.

Jangan pernah menyepelekan mimpi seseorang karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dimsa mendatang

“Suatu saat saya juga akan berdiri disana” celetukku

“Heh, jangan mimpi S2 saja belum kelar langsung mau S3 ih gila-gilanya” balas teman sekelasku yang saat itu tengah duduk pas di damping kananku

“Yah kan namanya juga mimpi, kata-kata adalah doa kan, kali aja ada malaikat lewat langsung di aminkan, yaaa kaaan”

Temanku hanya bisa menepuk jidat melihat kegilaanku, dalam hati saya membatin.

“Kalau Allah sudah berkehendak apa sih yang nggak mungkin” kataku

Selesai ujian promosi kami langsung menyalami promovenda yang sudah berganti status menjadi Doktor. Dalam hati selalu ngomong, “Yaa Allah semoga kelak saya bisa seperti beliau ini”

Lalu kami melanjutkan misi kami yaitu makan gratis sambil banyak-banyak bersholawat semoga kelak kita yang promosi juga bisa menyuguhkan makanan enak kepada orang lain baik yang dikenal maupun yang tidak.

Momen promosi doktor menjadi ajang untuk memvisualisasikan mimpi untuk melakukan hal yang sama. Sebagai bentuk law of attraction yang ku coba terapkan berharap mimpi itu menjadi kenyataan dan tentu saja setelah bermimpi saya tidak tidur tapi membangun mimpi itu menjadi nyata.

Tentu saja dengan kerja keras dan kerja cerdas serta banyak belajar dengan tekun. Untuk berada dipodium sana akan membutuhkan perjuangan yang tidak akan pernah kubayangkan seperti apa bentuknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayo mau ngapain???