Event

Webinar Faber Castell: Refleksi Pendidikan Indonesia antara PJJ dan PTM

Dokumentasi acara

“Indonesia belum siap menghadapi PJJ sehingga memunculkan pelbagai masalah dalam implementasinya” Saufi Sauniawati

Kasus covid -19 terdeksi sudah masuk ke Indonesia sejak maret 2020 pemerintah berupaya keras melakukan pencegahan untuk memutuskan mata rantai virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Hal tersebut tentunya berdampak pada setiap sektor terutama pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang tadinya berlangsung secara tatap muka atau biasa disebut dengan PTM (Pembelajaran Tatap Muka), kini beralih menjadi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari kerumunan yang bisa memicu meningkatnya jumlah korban covid-19.

Tentu saja semua pihak belum siap akan kebijakan tersebut. Termasuk aku, kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan di kantor semuanya harus di kerjakan dirumah. Awalnya kupikir ini akan mudah karena kita bisa melakukannya dirumah, tidak perlu keluar biaya untuk transportasi dan aku bisa menyelam sambil minum air. Pekerjaan rumah dan kantor mungkin bisa beriringan. Faktanya, tidak semudah yang aku pikirkan!

Semua pihak dituntut untuk beradaptasi dengan kebijakan pemerintah ini untuk menjaga diri agar terhindar dari virus corona termasuk peserta didik, guru/dosen serta orang tua. PJJ yang dilaksanakan menggunakan sistem daring (Dalam Jaringan) ini menuntut kita menggunakan gawai dan laptop sebagai sarana untuk melakukan sejumlah agenda kegiatan secara virtual termasuk kegiatan belajar mengajar.

Lalu, bagaimana pendidikan di Indonesia selama pandemi? Apakah tidak ada kendala? jika ada, lantas bagaimana solusinya?

Pendidikan Indonesia ditengah pandemi

Sebagai tenaga pengajar di salah satu kampus yang saat ini juga sedang melanjutkan studi kegiatan Work From Home (WFH) dan Belajar Dari Rumah (BDR) ini adalah shock theraphy. Beberapa kendala yang ditemui dan juga dialami oleh peserta didik kami.

Aku berpikir apa hanya aku yang mengalaminya ternyata tidak. Setelah mengikuti kegiatan webinar yang diadakan oleh Faber Castell dalam rangka ulang tahun yang ke-260 ini membuka mataku bahwa aku enggak sendirian. Ternyata banyak diluar sana yang mengalami hal hampir sama denganku.

Pada Sabtu 5 Juni 2021 Faber Castell Indonesia menyelenggarakan webinar dengan mengangkat topik “Refleksi Pendidikan Indonesia : Diantara PJJ dan PTM” mengulik bagaiman pendidikan kita selamakurun waktu setahun ini.
Webinar yang dihadiri oleh Pemerhati Pendidikan Ibu Saufi Sauniawati, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia Bapak Christian Herawan, dan Bapak Andri Kurniawan yang berperan sebagai moderator adalah PR Manager dari Faber Castell Indonesia berlangsung seru.

Dokumentasi acara

Peserta yang dihadiri oleh sejumlah teman-teman media dan blogger adalah peserta yang diseleksi dari kurang lebih 200 peserta yang mendaftar namun yang terpilih hanya sekitar 100an lebih. Dan aku salah satu peserta webinar yang luar biasa itu (Aku terharu guys , hehehhehe).

Acara yang berlangsung kurang lebih 2 jam via Zoom itu berlalu begitu cepat, aku sampai tidak sadar saking serunya aku jadi terbawa suasana. Ibu Saufi membawakan materi begitu apik dan menyenangkan membuat kami para peserta kadang tertawa, berdecak kagum dan kadang juga kaget melihat fakta yang beliau paparkan tentang pendidikan kita selama PJJ ini.

Dikumentasi saat Ibu Saufi membuat kami tertawa

Seperti yang aku ceritakan di awal tadi bahwa sebagai pengajar aku menemui banyak kendala dan hal itu sudah terwakilkan oleh apa yang disampaikan Bu Saufi dalam materinya.

Peran Aktif dari Beberapa Pihak

Selama PJJ ini berlangsung sejumlah pihak diharapkan mampu mengambil peran aktif guna menjaga agar kegiatan belajar mengajar bisa dlaksanakan dengan baik dan efektif. Pihak yang dimaksud tentu adalah orang tua, guru dan siswa itu sendiri.

Ketiga pihak inilah yang nantinya akan banyak berjibaku dengan PJJ. Beberapa peran diharapkan dari ketiga pihak tersebut menurut Bu Saufi adalah,

Peran orang tua

Peran orang tua dalam PJJ ini juga merangkap peran seperti guru yaitu sebagai pembimbing, fasilitator, pengawas dan motivator. Di tengah gempuran kesibukan orang tua mereka harus mengambil peran sebanyak ini. Orang tua yang memilik anak usia sekolah seperti sekolah dasar misalnya akan dituntut untuk menjalani multiperan di atas.

Peran guru

Peran guru terutama bagi wali kelas untuk membuat materi bahan ajar yang creative, sebagai pamong, sebagai pengawas, mengajar, dan juga sebagai motivator. Ini aku rasakan banget, sebenarnya bukan sebagai wali kelas juga tapi menciptakan bahan ajar yang kreatif itu sangat dibutuhkan dimasa PJJ ini karena peserta didik akan jenuh apalagi kita tidak bisa bertatapmuka langsung.

Peran siswa

Sebagai siswa yang bertanggung jawab, siswa yang inovatif, inquiry, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kalau mahasiswa mungkin bisa bertanggug jawab atas dirinya sendiri tidak terlalu ribet dalam menyampaikan informasi dan kupikir mereka juga mampu berkomunikasi dengan baik. Lain hal dengan siswa yang masihd SD atau SMP masa-masa yang benar-benar butuh pendampingan.

Masalah yang muncul selama PJJ

Bu Saufi mengungkapkan bahwa adanya ketidaksiapan dari pendidikan kita untuk mengimplementasikan pendidikan jarak jauh ini memunculkan berbagai kendala.

Benar saja, para rekan kerja yang memiliki anak usia sekolah mengeluh. Mereka kadang mengeluhkan tentang masalah jaringan yang membuat penjelasan guru kadang terputus dan akhirnya mereka yang harus menjelaskan ulang kepada anaknya.

Sumber foto : Materi Bu Saufi

Pengerjaaan tugas yang harus bolak balik print, di tulis di atas kertas, lalu discan, terus di upload lagi itu repotnya luar biasa. Termasuk ujian yang melalui website atau aplikasi Android. Lantas, bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki fasilitas lengkap seperti itu?

Berangkat dari hal tersebut Faber Castell meluncurkan sebuah produk yang diharapkan mampu hadir sebagai oase ditengah gurun, sebagai solusi dari berbagai polemik yang terjadi selama PJJ ini.

Stylus Faber Castell Solusi Belajar Online

Faber Castell Indonesia meluncurkan produk yang disebut dengan ‘Paket Belajar Online’. Produk yang dengan pencase berisi beberapa produk yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Paket belajar online ini dari stylus pen, pensil, ballpoint, penghapus dan rautan pensil . Paket yang affordable ini tentunya mampu menembus kantong berbagai kalangan. Paket yang dibandrol dengan harga CUMA 35K ini diharapkan membantu siswa dalam belajar online.

Paket Belajar Online dari Faber Castell

Salah satu yang spesial dari paket belajar online ini adalah hadirnya Stylus pen. Apa sih Stylus Pen itu? Jadi, Stylus Pen adalah alat mirip seperti pena yang biasa digunakan untuk mengusap layar pada komputer, tablet atau perangkat layar sentuh lainnya. Stylus pen ini juga biasa digunakan untuk menggambar di layar sentuh.

Jika umumnya stylus hanya digunakan pada layar komputer atau tablet tapi stylus pen dari faber castell ini bisa digunakan pada layar sentuh gawai merek apa saja. Canggih kan? iya dong Faber Castell gitu loh.

Sumber foto : Materi Bu Saufi

Awal terima paket ini aku kaget sih, ini benda apa ya? Aku kepo dong, benda sekecil ini berbentuk pensil dengan karet di ujungnya (imut-imut gitu guys hehehe).

Pas tau kalau ini stylus langsung aku coba karena udah excited banget heheheh.

Dokumentasi Pribadi

Bu Saufi juga menjelaskan secara detail tetang penggunaan Stylus Pen pada Andoroid maupun I-Phone. Untuk Android ada 4 step sedangkan untuk Iphone ada 2 step.

Sumber foto: Materi Bu Saufi
Sumber foto: Materi Bu Saufi

Stylus pen ini bukan hanya bisa digunakan oleh peserta didik tingkat SD ya tapi sampai universitas juga bisa. Bahkan para pekerja kantoran pun bisa menggunakan stylus pen ini.

Untuk infromasi lebih lanjut silahkan kunjungi website resmi Faber Castell Indonesia di https://www.faber-castell.co.id/ . Dan kalian bisa temukan banyak produk lainnya dari Faber Castell.

Di Akhir acara webinar ini ada sesi tanya jawab dan yang paling seru adalah bagi-bagi hadiah. Wah ini nih yang bikin aku senang tapi kayaknya semua peserta juga seneng deh apalagi kalau dapat hadiah. Wah double kan senengnya. Hehehehe. Ada 10 orang beruntung yang dipilih untuk mendapakan hadiah unik dari Faber Castell tapi sayangnya aku belum beruntung. Mungkin di lain waktu bisa dapat hadiah dari Faber Castell yang jadi teman menggambarku aku sejak kecil hehehe.

Acara berlangsung sukses dan menyenangkan, pemateri oke dan peserta juga mantap. Pengalaman yang luar biasa bisa ikut berpartisipasi dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh Faber Castell Indonesia. Banyak informasi menarik yang aku dapatkan hari itu dan tentunya aku bisa berkenalan dengan Paket Belajar Online dari Faber Castell.

Produk ini sangat recommended bagi pelajar mengingat PJJ masih akan berlangsung meskipun 50% sejak Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengumumkan kebijakan tersebut dengan berbagai pertimbangan.

Nah, itu tadi ceritaku mengikuti Webinar Faber Castell tentang Refleksi Pendidikan Indonesia antara PJJ dan PTM. Untuk kedepannya berharap Faber Castell mengadakan acara bermanfaat seperti ini lagi.

Note: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh Faber Castell Indonesia

32 Comments

  • Dedew

    Iya PJJ memang tidak mudah ya harus terus-menerus menyemangati anak-anak biar semangat belajar. Peralatan belajar Faber-Castell nih bagus banget…

  • Muna Sungkar

    Salah satu hikmah yg paling kerasa tu jd tau gimana perjuangan seorang guru ya mbak apalagi guru SD
    Duuh surga deh buat mereka. Emaknya aja belum tentu bisa sesabar mereka hahahha…
    Aku pun sebagai pengajar merasa banget kalo kita belum siap menghadapi PJJ gini tp ya mau ga mau harua dilakoni. Semoga baik ortu, guru dan anak2 biaa sabar menjalani PJJ yg entah sampe kapan

  • Hayatilah Nur

    Wah, mantap, ini tulisannya. Penginnya memang PTM. Tapi takut kena covid juga, apalagi anak-anak, sebagai guru nanti tanggung jawabnya besar.

  • Elis

    PJJ membuat orang tua, anak-anak, guru semakin memahami teknologi, seperti menggunakan HP android, menggunakan aplikasi zoom dan google meet. Cuma memang kasihan yang kesulitan dengan akses internet dan tidak punya HP android.

    Faber castel selalu menemani belajar semenjak kita dulu hingga saat ini masih produknya digunakan oleh anak anak kita.

    • musdalifahmansur

      Iya Bu, sekarang semuanya serba online, sbnrnya agak kasian juga dengan orang tua yang masih kurang paham dengan beberapa aplikais di hp, mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam membimbing anak mereka.

    • musdalifahmansur

      Ini juga salah satu tantangan buat orang tua mbak diasmping kesibukan pekerjaan mereka dikantor yang dikerjakan dirumah mereka juga harus memerhatikan anaknya nya yang belajar dari rumah

  • Bening

    salut dengan guru tangguh yang tetap berjuang mempersiapkan pembelajaran secara pjj
    makin salut dengan orang tua yang tetap sabar menemani putra-putrinya di masa PJJ sekarang ini.
    apalagi sudah dibantu produk faber castell yang keren nih

  • Dian

    harga stylusnya terjangkau bangeettt, aku jadi pengen ikutan make jugaa
    betul, kegiatan belajar mengajar saat pandemi begini semua pihak kudu terlibat, ga bisa salah satu pihak aja yang berusaha keras

  • rahmamulyani

    Teman-temanku yang Work From Home (WFH) dengan anak-anaknya belajar online dari rumah banyak yang cukup stress, karena di satu sisi mereka jadi mendampingi anak belajar, di sisi lain mereka masih dituntut fokus dengan pekerjaan kantor. Tapi sisi positif nya mereka bisa lebih banyak spend waktu dengan anak-anak

  • Ilsa Destiana

    Sistem PJJ di indonesia memang masih mengagetkan sih karena mendadak, tidak ada uji coba dulu karena didesak pandemi, sehingga kegiatan belajar mengajarnya kurang efektif secara menyeluruh karena banyak kendala. Namun, untuk meminimalisir itu semua perang orang tua menjadi sangat penting untuk mendampingi KMB anak sekolah, ikut membimbing, mengajarkan bukan mengerjakan tugas sekolah anak.

  • Vero

    Mendampingi anak-anak PJJ itu susah, tapi seru dan banyak cerita. Orang tua pun harus ikut belajar. Mantap, Mbak, inspirasinya Sukses, yaaa

  • Aqmarina - The Spice To My Travel

    Informatif sekali ulasan tentang challenge pendidikan untuk generasi milenial karena covid-19 ini. Menarik juga apresiasi faber castell dalam membantu mewujudakan dan mendorong pendidikan anak Indonesia dengan semenarik mungkin agar mereka tidak bosan dalam belajar.

    • musdalifahmansur

      Bener mbak, kehadiran stylus ini hasil survey dari phak Faber Castell dan ternyata mereka tau kebutuhan peserta didik di masa pandemi itu seperi apa, ternyata mereka butuhnya stylus ini.

  • elin wiji

    Saya termasuk yang seneng sama inovasinya faber-castell di paket belajar online mba. tak pikir dengan sepaket udah ada stylustnya bakalan mahal, ternyata harganya terjangkau dan worth to buy. fungsinya juga ok karena mudah digunakan dan bisa dipake si semua smart phone atau tab

  • Ardina

    Semangat selalu buat guru, siswa dan orang tua. Semoga pandemi segera berakhir dan bisa PTM lagi. Btw bagus juga stylusnya praktis kalau dibawa kemana-mana

  • Bunda Dina

    Tidak ada pilihan bagi ibu saat ini, berjuang sekuat tenaga menyiapkan generasi ke depan dengan prasarana dan ilmu yang sangat sangat terbatas.

    Semoga kekuatan selalu diberikan untuk kita semua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayo mau ngapain???