
Ngabubu-Read Ramadan
Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan menjelang waktu berbuka. Berbagai jenis kegiatan seperti jalan-jalan sore sambil berbelanja menu takjil, memasak persiapan buka puasa atau mengaji.
Biasanya saya lebih senang dirumah kalau tidak ada kegiatan buka puasa bersama teman-teman di luar. Kalau dirumah biasanya saya memasak atau kalau lagi capek banget biasanya pesan makanan online.
Ngabuburit berubah jadi ngabubu-read hehehe. Kegiatan yang biasa dilakukan diluar saya ganti jadi kegiatan yang dirumah saja dengan menyelami bacaan dari buku islami.
Disela-sela waktu menunggu waktu berbuka dan setelah makanan untuk buka puasa sudah siap biasanya saya melanjutkan membaca beberapa lembar buku.
Buku yang biasanya saya pilih sebagai bacaan rutin di bulan ramadan adalah buku dari Buya Hamka. Alasannya karena hampir setiap lembar buku dari beliau itu sarat akan makna dan pesan-pesan. Hampir di setiap paragrafnya adalah pesan penting yang tidak boleh dilewatkan.
Beberapa buku beliau yang menjadi favorit saya adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Tradisi Ramadan di Kampung Halaman
Contents
Tasawuf Modern
“Bahagia itu Dekat dengan Kita, Ada di dalam Diri Kita” adalah kalimat yang tertulis di sampul depan buku ini.
Tasawuf Modern adalah buku pertama dari tetralogi Mutiara Falsafah dari Buya Hamka. Awalnya saya pikir ini adalah bacaan berat karena judulnya saja pakai kata tasawuf jadi saya pikir buku ini bukan untuk saya.
Tapi, setelah baca lembar demi lembar lah kok nagih. Di setiap lembarnya ada pesan-pesan dan Ilmu yang luar biasa dari beliau.
Buku tasawuf modern ini membuat saya berdecak kagum karena ternyata beliau mampu meramu kata yang begitu apik sehingga maknanya bisa sampai ke pembaca.
Seperti yang tertulis di sampul depan buku ini bahwa bahagia itu dekat dengan kita, maka buku ini membahas hal tersebut.
Jika kalian merasa tidak bahagia misalnya, buku ini adalah rekomendasi terbaik atau kadang kalian merasa kecewa dan merasa tidak adil akan hidup atau mencari kebahagian di luar sana yang mengorbankan banyak waktu dan tenaga.
Padahal bahagia itu sebenarnya ada dalam diri kita.
Baca Juga: Momen Ramadan yang Tak Terlupakan
Falsafah Hidup
“Memecahkan Rahasia Kehidupan Berdasarkan Tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah”.
Seperti kutipan yang tertera di sampul depan buku ini bisa menjadi gambaran seperti apa isi buku ini. Buku kedua dari tetralogi Mutiara falsafah dari buku Buya Hamka ini memberikan gambaran tentang bagaiaman manusia lahir, hidup dan berjuang lalu mati.
Bagaimana manusia hidup sesuai dengan tuntunan Al-quran dan As-Sunnah, bagaimana mereka menggunakan akalnya menjalani kehidupan di muka bumi ini.
Buku ini akan menuntun kita bagaimana menjalani kehidupan secara horisontal maupun vertikal. Menjalani kehidupan horisontal adalah bagaimana menjalani kehidupan kita dengan menjalin hubungan baik dengan makhluk Allah lainnya.
Sedangkan kehidupan vertikal adalah bagaimana kita menjalani hubungan dengan berinteraksi dengan Allah Maha Pencipta kita.
Baca Juga: 5 Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan
Lembaga Budi
“Menegakkan Budi, Membangun Jati Diri Berdasar Tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi”
Bagaimana kita sebagai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali akal mampu berpikir sebelum bertidak. Mampu menggunakan akal dan mempertimbangkan sesuatu sebelum melakukannya. Bagaimana kedudukan manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya akan di bahas di buku ini.
Di buku ini juga dijelaskan mengapa kita harus berbudi pekerti yang baik dan mengapa kita harus melakukan itu. Ada juga pembahasan tentang masalah kesehatan jiwa yang kadang disepelakan sebagaian orang.
Buku ini mengajarkan kita bagaimana menjadi manusia sebagai hamba Allah dan bagaimana seharusnya kita bersikap dengan makhluk Allah lainnya.
Baca Juga: Tips Memilih Baju Lebaran
Lembaga Hidup
” Ikhtiar Sepenuh Hati Memenuhi Ragam Kewajiban untuk Hidup Sesuai Ketetapan Ilahi”
Buku ini membahasa tentang bagaiman tugas kita sebagai makhluk Allah SWT. Bagaimana hak dan kewajiban kita sebagai manusia yang ada di dunia ini, bagaimana tugas kita sebagai seorang individu dan bagaimana tugas kita sebagai warga sebuah negara.
Buku ini cocok dibaca bagi umat islam yang ingin mencalonkan diri menjadi sebuah pemimpin di suatu daerah. Buku sarat makna ini banyak bercerita tentang sebauh kepemimpinan, halal dan haramnya, bagaimana penegakan hukum dalam islam.
Buku ini masih sangat relevan dengan kehidupan saat ini meskipun sudah terbit puluhan tahun yang lalu.
Baca Juga: Tips Berpuasa Untuk yang Sedang Diet
Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah
Di buku ini bercerita tentang bagaimana seorang pendakwah harus bersikap. Seperti apa prinsip yang harus diterapkan, bagaimana sejarah dan metode yang biasa digunakan, serta gambaran bagaimana pendakwah islamiyah di Indonesia.
Benang merah dari buku ini adalah bagaiman kita mengetahui hakikat manusia tentang arti hidup sebenarnya yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Di buku ini juga diselipkan bagaimana dakwah cara rasulullah, bagaimana melaksanakan kebajikan melalui amar makruf dan nahi mungkar.
Membaca buku dari Buya Hamka selalu membuat saya berdecak kagum. bagaimana tidak setiap tulisannya penuh hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik. ILmu yang bisa kita peroleh dari setiap tulisannya yang begitu apik.
Buku pertama yang membuat saya kagum dari beliau adalah Tenggelamnya Kapal Van Der WIjck yang saya baca ketika masih duduk di bangku SMP. Sejak saat itu beliau menjadi salah satu penulis idola saya.
Nah, itu dia tadi ngabubu-read versi saya.Kalian Ngabubu-read baca buku apa aja? Share di kolom komentar ya.

