
Gabag Indonesia Untuk Ibu Menyusui
Tepat pada hari kemerdekaan kemarin di tanggal 17 Agustus ada acara seru yang diadakan oleh Gabag Indonesia di Millebox Upperhills Makassar.
Siang itu saya berangkat lebih awal dari jadwal mini seminar di main stage millebox. Sengaja berangkat lebih cepat karena saya harus menjemput teman supaya bisa berangkat bareng.
Kami menuju venue yang dimaksud meskipun awalnya bingung eventnya ada dimana karena gedungnya cukup besar. Di acara millenium box hadir stand Gabag Indonesia. Ada banyak promo yang ditawarkan dan cukup membuat dompet suami menipis. hehe
Tiba di main stage saya duduk di bagian belakang karena kursi yang ada hampir semuanya sudah ada yang punya.
Tema mini seminar ini yang membuat para ibu-ibu muda berdatangan untuk menimba ilmu. Bukan hanya ibu-ibu namun calon ibu seperti saya juga membutuhkan ilmu tersebut.
Mini Seminar dengan Tema Rahasia Asi Anti Seret. Diadakan pukul 16:20-17:20. Acara ini menghadirkan Kak Gabriella Rayana sebagai Founder Gabag, Kak Dita Febrianti sebagai Internal Expertise Konselor Menyusui Gabag, dan ada Guess Star kak Deby Anggi.

Acara dimulai tepat waktu dengan materi yang di bawakan oleh Kak Dita. Di lanjut dengan pengalaman Kak Deby selama menjadi Ibu. Apa saja yang dirasakannya selama menyusui bayi.
“Rahasia Asi Anti Seret” Emang bisa gitu ya? bukannya asi itu lancar-lancar aja? tanyaku pada diri sendiri.
Nah, apa saja penyebab mengapa asi itu bisa seret dan gimana caranya supaya hal tersebut tidak terjadi pada diri kita sendiri. Yuk lanjut baca dulu.
A. Keluhan Nyeri Menyusul
Di acara kemarin saya sempat berpikir, ibu menyusui saya sejak kecil ternyata butuh banyak perjuangan ya. Apalagi kalau saat menyusui saya menendang wajah ibu atau menggigit nipplenya yang membuat Ibu saya sakit. Wah katanya luar biasa sakitnya.
Setelah mengetahui fakta yang disampaikan kak Dita sebagai Konselor Laktasi di Gabag Indonesia bahwa ternyata ada 50% ibu mengalami lecet di minggu awal menyusui. Mereka mengeluh nyeri. Kebayangkan kan sakitnya bagaimana? Dosa banget saya kalau mau bentak-bentak Ibu.
B. Proses Menyusui Harus Diamati
Ada yang pernah menitipkan pesan pada saya bunyinya kurang lebih seperti ini, “Belajarlah menjadi ibu sebelum menjadi Ibu yang sebenarnya”. Ternyata memang ya banyak hal yang perlu dipelajari.
Untuk menyusui saja tidak serta merta langsung mengarahkan nipple ke mulut si bayi. Tapi, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan seperti posisi dan pelekatan, evaluasi anatomi, dan fungsi oromotor bayi.
Ada 4 hal penting yang perlu diperhatikan agar pelekatan bayi menjadi sempurna;
- Kepala telinga dan bahu berada dalam 1 garis lurus
- Bayi dipeluk erat dekat dengan ibu
- Badan bayi ditopang sepenuhnya
- Kepala bayi menghadap payudara, dan posisi hidung dekat dengan puting

Seorang ibu dan calon ibu harus memerhatikan dan belajar mengenai hal ini. Ada teknik yang harus di perhatikan jika hendak menyusui. Agar memberikan kenyamanan bagi si bayi dan ibunya.
Namun, terkadang ibu menyusui itu bengkak. Lantas aoa yang harus dilakukan jika itu terjadi? Beberapa hal berikut bisa dilakukan jika hal itu terjadi;
- Kompres PD dengan air hangat atau air dingin
- Bersihkan area puting dengan air hangat dan jaga kelembapan puting (oleskan puting dengan asi/nipple cream)
- Jika sudah relax bisa coba untuk perah PD dengan (teknik marmet)
- Jadwalkan untuk bertemu konselor menyusui (pijat laktasi)
Penjelasan yang dipaparkan kak Dita cukup jelas. Peserta yang hadir adalah mayoritas ibu-ibu muda. Mereka dengan seksama memerhatikan materi yang dipaparkan oleh kak Dita.
Sebagai calon ibu, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk memberikan edukasi kepada kami. Materi selanjutnya yang dipaparkan oleh kak Dita adalah tentang pumping.
Kapan waktu terbaik untuk pumping, bagaimana memilih pompa dan corong asi yang cocok dan bagaimana menghadirkan hormon oksitosin seorang ibu.
Untuk memilih pompa dan corong asi terbaik terlebih dahulu kita ukur dulu diameter nipple kemudian memilih corong yang sedikit lebih longgar. Terlalu besar dan terlalu kecil kurang baik untuk PD kita. Salah satu rekomendasi alat pumping terbaik adalah dari Gabag Indonesia.
Kemudian kak Dita melanjutkan materinya dengan bertanya kepada peserta mini-seminar. Pernahkah asi kita seret?
Beberapa dianatar peserta menjawab iya. Pemicunya bisa beragam, bisa karena masalah hormonal, milk blister, puting yang lecet, dan ibu yang sedang stress.
Nah, hormon yang membantu untuk mengalirkan asi ibu adalah hormon oksitosin. Kak Dita pun mengajari kami bagaiman cara memijat agar hormon oksitosin ini mengalir. Ada demo tentang cara memijat agar ibu merasa rileks.

Kegiatan pijat ini sebaiknya dilakukan oleh seorang suami atau keluarga dekat. Beberapa langkah yang bisa diikuti adalah sebagai berikut;
- Ibu duduk rilex bersandar. Tangan dilipat, kepala di atasnya.
- PD tergantung lepas tanpa bra.
- PIjat di sepanjang sisi tulang belakang
- Gunakan 2 kepalan tangan. Ibu jari menunjuk kedepan.
- Tekan sesuai kenyamanan dengan gerakan melingkar
- PIjatan hanya sebatas tali bra.
- Bisa dilakukan 3-5 menit atau sampai ibu merasa rileks.
Setelah menyelesaikan materi kak Dita menerima beberapa pertanyaan dari peserta mini seminar.
Kemudian Kak Gabby bergabung di panggung untuk memberikan penjelasan terkait hormon oksitosin dan menerima beberapa pertanyaan dari peserta seminar.
Di akhir acara ada penyematan toga untuk ibu-ibu yang telah lulus dari kampus laktasi. Acara ditutup dengan foto bersama para narasumber.

Satu pesan yang paling saya inga bahwa “Seorang Ibu Menyusui Harus Happy”.
Acara edukasi seperti ini patut sering diadakan mengingat ilmu seperti ini sangat bermanfaat buat ibu-ibu maupun calon ibu serta para suami agar lebih memerhatikan istrinya.

Terimakasih Gabag Indonesia sudah memberikan insight yang luar biasa. Semoga kedepannya lebih sukses dan menghadirkan produk perlengkapan yang bisa mendukung ibu menyusui.

