Life

Fenomena ‘Humblebragging’ disekitar kita

Pernah dengar istilah merendah untuk meroket?

Photo from Unsplash.com

“Aku kok dapat nilai A padahal semalam kan gak gak belajar”

“Akhirnya pulang juga ke Indonesia, liburan semingggu di Amerika cukup menguras tenaga”

Pernah mendengar kalimat tersebut atau pernah membaca sebuah status atau caption di sosial media teman Anda? Atau mungkin Anda sendiri juga pernah menulis demikian?

Itulah yang dimaksud dengan humblebragging.

Photo from amazon.com

Asal usul

Istilah humblebragging ini pertama kali diungkapkan oleh Harris Wittels adalah seorang komedian dan  penulis buku dari Parks and Recreation, Eastbound and Down, and Humblebrag ‘The art of false modesty’ menyebutkan bahwa humblebrag adalah bentuk pamer terselubung.

Contohnya

Kalimat yang pertama “Aku kok dapat nilai A padahal kan aku gak belajar: Si penutur kalimat tersebut menggiring pembaca pada sebuah asumsi bahwa “Kamu gak belajar aja bisa dapat A, gimana kalau belajar ya, Kamu hebat”. Secara tidak langsung dia mengeluhkan nilanya sekaligus memaerkan bahwa dia telah mendapat nilai yang bagus meskipun dia tidak belajar.

“Aku kok dapat nilai A padahal semalam kan gak gak belajar”

“Akhirnya pulang juga ke Indonesia, liburan semingggu di Amerika cukup menguras tenaga”

Kalimat kedua “Akhirnya pulang juga ke Indonesia,  liburan seminggu di Amerika cukup menguras tenaga”. Si penutur kalimat ingin menyampaikan kepada khalayak ramai bahwa seminggu yang lalu dia tengah berlibur ke negeri Paman Sam.

Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan humblebragging.

Humblebrag menurut Cambridge Dictionary online adalah “Something you say which appears as if you are complaining or embarrassed, but is really a way of telling people about something that you are very proud of”. Dari arti kata tersebut kita menyimpulkan bahwa pelaku humblebragging atau humblebragger ingin membanggakan sesuatu yang ada pada dirinya dengan mengeluh padahal sebenarnya ingin menampakkan keunggulannya.

Photo from thomasessl.com

Riset

Humblebragging menjadi perhatian  beberapa peneliti salah satunya adalah Sezer dan teman-temannya (2017) dalam tulisannya yang berjudul “Humblebragging: A Distinct – and Ineffective – Self-Presentation Strategy” menyatakan bahwa humblebragging ini cenderung lebih tidak disukai daripada menyombongkan diri secara langsung karena humblebragging ini cenderung tidak tulus. Para humble bragger ini melakukan sikap tersebut untuk mendapatkan simpati dan membuat orang lain terkesan padanya.

Peneliti lainnya dari Indonesia , Sayang dan teman-temannya  (2018) dalam penelitian mereka dengan menggunakan analisis semiotika menyatakan bahwa para ‘humblebrag’ melakukan ‘humblebragging’ sebagai bentuk pencitraan diri/ penyajian diri mereka yang baik kepada para followers mereka di social media.

Seperti yang dilansir di medcom.id seorang pengamat social Devie Rahmawati mengungkapkan salah satu alasan seseorang melakukan humblebrag ini khususnya dimedia social adalah karena dia tidak percaya dengan dirinya sendiri. Lalu, apa aja sih jenis humblebragging itu

Baca juga : Channel yang bisa memberimu pelajaran hidup

Jenis humble bragging

Beberapa jenis humblebragging yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagi berikut;

  • Self-deprecating humblebrag

Jenis humble ini lebih bisa diterima dari jenis humblebragging lainnya karena sering digunakan sebagai bahan candaan meskipun awalnya humblebrag sengaja menjatuhkan dirinya terlebih dahulu. Contoh kalimatnya misalnya “Kenapa ya orang-orang mkir aku masih SMA? padahal aku sudah punya dua anak,”.

‘humblebragging’ sebagai bentuk pencitraan diri/ penyajian diri mereka yang baik kepada para followers mereka di social media.

  • Naive humble brag

Seseorang yang melakukan jenis humblebragging ini sangat naif. Mereka melakukanmya secara terang-terangan dengan niat ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak sombong. Contoh kalimatnya sepert ini  “Kamu sih enak sekolah dapat beasiswa, sedangkan aku harus kerja siang malam baru bisa bayar uang kuliah”

  • Merendah untuk meroket

Tipe yang terakhir ini adalah tipe yang paling tinggi kadarnya dari yang lainnya. Kesan pamernya sangat menonjol, misalnya, “Kok aku bisa lulus sih padahal aku jawabnya asal-asalan saja”.

Baca juga : Mengais ilmu dari instagram selama dirumah aja

Jadi, humblebrag melakukan sikap tersebut untuk mendapatkan pujian dengan menunjukkan kekurangannya tapi niat sebenarnya ingin menonjolkan kelebihan dirinya.

Humblebrag bersikap merendahkan diri sendiri untuk mendapatkan pujian orang lain yang biasa disebut sebagai bentuk pamer terselubung. Padahal jika kita bisa bangga dengan apa yang telah kita raih atau kita miliki tanpa harus melakukan humble bragging.

Jadi, humblebrag melakukan sikap tersebut untuk mendapatkan pujian dengan menunjukkan kekurangannya tapi niat sebenarnya ingin menonjolkan kelebihan dirinya.

Jika orang lain tahu akan kelebihan kita tanpa humblebragging pun orang akan mengakui itu. Apakah kita seorang humblebrager? Menurut kalian kira-kira humblebragging ada dampak positifnya juga gak ya? Sharing jawaban kalian di kolom komentar ya.

Sumber

Sayang, A. G., & Rahardjo, T. (2018). PERILAKU HUMBLEBRAG SEBAGAI PENYAJIAN DIRI DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (STUDI SEMIOTIKA PADA AKUN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM). Interaksi Online, 6(4), 144–256.

Sezer, O., Gino, F., & Norton, M. I. (2017). Humblebragging: A Distinct – and Ineffective – Self-Presentation Strategy (p. 79). Harvard Business School.

https://pintaria.com/blog/?p=2374

https://www.halodoc.com/artikel/suka-merendah-untuk-pamer-kenali-tipe-orang-humble-bragging

28 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayo mau ngapain???