BPN Ramadhan 2021

Let’s Read: Membaca dongeng melalui cerita bergambar digital

Membaca dongeng kini lebih menyenangkan dengan kehadiran

Setiap pulang kampung, ponakan  sudah menanti dirumah. Biasanya saya mengajak dia bermain sambil belajar, menggambar dan juga belajar bahasa asing. Namun, kadang saya selingi dengan bercerita tentang cerita lucu atau mendongeng.

Dia senang dengan beberapa buku yang saya berikan, karena desain yang colourful membuat dia tertarik untuk melihatnya meskipun belum bisa membacanya dan dia lebih antusias lagi kalau saya menceritakan tentang isi buku yang dia lihat.

Dia kadang bertanya nama sambil menunjuk gambar orang atau benda yang dia lihat. Tapi, terkadang kalau dia sudah bosan dia mulai mencari gawai saya untuk menonton. Dan kalau gawai sudah di tangan dia, maka kegiatan belajar mengajar seketika selesai. Bagaimana tidak kalau gawainya saya ambil kembali, meledaklah tangisan dia.

Jadi, saya menerapkan sistem shift-shiftan, ini sih istilah saya saja heheheh. Caranya adalah saya berikan penjelasan bahwa kita menonton dulu baru dengar cerita. Setelah ada kesepakatan maka saya berikan dia waktu 5 menit untuk menonton dan 15 menit untuk saya beraksi. Berhasil??? Enggak pemirsah, si doi tetap menangis kalau gawainya saya ambil. Hahahahaha……

Lalu, saya mencari cara bagaimana supaya si doi pegang gawai tidak melulu menonton. Alhasil, saya menemukan aplikasi ini di akun Instagram Let’s Read. Kemudian saya download dan mengutak-atik bagaimana aplikasi ini bekerja.

Lalu, mari kita beraksi.

Si Doi betah banget dengan gawainya, kali ini dia tidak menonton tapi terus menatap gambar sambil menunjuk tokoh yang ada di gambar dan menyebutkan namanya. Lalu, dia mencoba menceritakan ulang apa yang saya ceritakan tadi meskipun dia ngarang sendiri, heheheheh yah namanya juga anak-anak, dia bercoleteh aja udah bisa jadi mood-booster buat tante muda ini.

Karena saya tidak selamanya bersama jadi saya meminta Ibunya untuk agar dia bisa dongengkan sebelum tidur (Kyak judul lagu yah…. Heheheh)

Di aplikasi ada banyak sekali cerita yang bisa kita baca dan tentunya sangat menarik bagi anak-anak karena dilengkapi dengan cerita bergambar yang cukup menarik. Beberapa dongeng yang pernah saya bacakan ke ponakan saya ini adalah sebagai berikut:

Di Kebun (StoryWeaver)

Level 1

Seorang pria berada di kebunnya, menggai dan menabur, ketika hujan mulai turun dan hal-hal aneh terjadi…… seperti ikan jatih dari langit.

Hai Makaw! (Durga Lal Shrestha)

Level 2

Ayo lihat Makaw! Monyet bodoh yang nakal.

Mata seperti bola golf bulat. Hdung seperti kantong bersekat. Kecil kuru, badanmu. Bundar wajahmu. Janganlah kau pndang aku. Menakutkan menjadi kamu. Hei Makaw! Makaw liar!

Rahasia Raja ( Kuzhali Manickavel)

Level 3

Raja memiliki Rahasia yang tidak boleh diketahui siapa pun. Rahasia apakah itu?

Malin Kundang (Fadila Disma)

Level 4

Malin Kundang akan meranu ke negeri yang jauh. Ia berpamitan kepada ibunya. Walaupun dengan berat hati, akhirnya Ibu Malin mengijikannya. Bagaimanakah kisah Malin Kundang selanjutnya? Akankah ia pulang untuk bertemu kembali ibunya?

Lahirnya Ni Pohaci (Felicia Nadia)

Level 5

Naga Anta sedih karena tidak bisa membantu membangun istana. Sebagai gantinya, ia ingin mempersembahlan tiga telur cantik untuk Batar Guru. Sayangnya, dua dari tiga telur tersebut terjatuh. Namun, keajaiban terjadi karena dari telur terakhir lahir seorang gadis mungil.

Mendongeng baik untuk perkembangan otak anak

Bener gak sih dengan mendongeng bisa membantu perkembangan otak anak. Seperti yang dilansir di KumparanMom beberapa waktu lalu bahwa ternyata mendongeng atau membaca cerita ke anak sebelum tidur itu dapat memicu peningkatan perkembangan otak anak. Pernyataan ini berdasarkan hasil penelitian saraf di National Institute of Child Health and Human Development, AS.

Ketika si anak mulai terbiasa mendengar cerita atau didongengkan paling tidak 2 jam sehari selama 8 bulan berturut-turut maka akan menunjukkan kemampuan anak terampil dalam berbahasa meskipun hal tersebut tidak bersifat permanen.

Hal senada juga disampaikan oleh Virgian Waltr, Ph.D yang merupakan salah satu anggota perkumpulan Professor di Universitas California, AS bahwa perkembangan logika dan berpikir anak akan meningkat ketia kegiatan mendongeng ini dilakukan secara kontinu.

Bukan hanya itu, kegiatan mendongeng ini juga mampu mempererat ikatan emosional menurut Peter Gorski, M,D dari America Academy of Pediatrics (APP)

Ternyata, manfaat mendongeng bagi anak-anak kita sangat luar biasa. Dulu waktu masih kecil, dongeng hanya bisa kita dapatkan di buku pelajaran atau di majalah anak. Tapi, sekarang dongeng hadir dalam bentuk digital. Dongeng bisa kita dapatkan di aplikasi Let’s read. Dan ada banyak ada banyak sekali cerita anak bisa kita lihat disini dengan versi bahasa yang beragam.

 

 

Download Le’s Read sekarang, Yuk!

menyajikan begitu banyak cerita, ada dongeng, cerita lucu, dan masih banyak lagi. Di juga memberikan level bacaan yang memudahkan pendongeng untuk memilih level cerita yang cocok bagi usia anak. Keistimewaan Let’s read tidak hanya itu saja, tetpai let’s read ini di lengkapi dengan berbagai bahasa. Jadi, jika ingin mengajarkan anak-anak kita bahasa asing bisa dengan memilih bahasa yang di inginkan.

Cara mendowloadnya pun sangat mudah.

1.       Silahkan cari aplikasi di Playstore/Appstore Anda.

2.       Lalu, pilih install

3.       Kemudian klik Buka

4.       Muncullah tampilan Let’s read yang dominan hijau.

5.       Silahkan di pilih cerita yang Anak Anda sukai

6.       Dan, download cerita yang Anda suka supaya Anda tetap bisa mendongeng meskipun dalam keadaan offline. Mudah bukan?

Jadi, Tunggu apalagi. DOWNLOAD SEKARANG Yuk!

 #LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi Let’sRead Blog Competition

Referensi.

https://kumparan.com/kumparanmom/manfaat-dongeng-menurut-para-ahli-bisa-tingkatkan-kecerdasan-anak-1533295225512257159

Sumber Ilustrasi: Buku Let’s Read

Aplikasi Editan : Canva

Sumber foto: Pribadi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayo mau ngapain???
Exit mobile version